PROPOSAL
USAHA KECIL
BISNIS AYAM
BAKAR
Nama : Verda Ayu Nadanti
NPM : 29213110
Kelas : 1EB26
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Universitas Gunadarma
Kota Bekasi
Tahun 2013
Kata
Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya diberi kesehatan dan kesempatan
dalam menyelesaikan makalah pengantar bisnis yang berjudul “USAHA KECIL
BISNIS AYAM BAKAR” .
Makalah ini sangat penting karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang usaha ekonomi dan dapat menambah pengetahuan bagaimana cara mengelola suatu usaha seperti bidang usaha ayam bakar. Selain itu, makalah ini dibuat untuk emenuhi tugas ke-5 Pengantar Bisnis. Maka di harapkan agar mahasiswa /I yang membacanya dapat memahami dan menjadi bahan acuan bila akan memulai suatu usaha.
Kemudian tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Pengantar Bisnis, karena bimbingan beliaulah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan perbaikan yang sedemikian.
Di dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini dapat lebih disempurnakan lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khusunya dan mahasiswa umumnya. Amin
Makalah ini sangat penting karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang usaha ekonomi dan dapat menambah pengetahuan bagaimana cara mengelola suatu usaha seperti bidang usaha ayam bakar. Selain itu, makalah ini dibuat untuk emenuhi tugas ke-5 Pengantar Bisnis. Maka di harapkan agar mahasiswa /I yang membacanya dapat memahami dan menjadi bahan acuan bila akan memulai suatu usaha.
Kemudian tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Pengantar Bisnis, karena bimbingan beliaulah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan perbaikan yang sedemikian.
Di dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini dapat lebih disempurnakan lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khusunya dan mahasiswa umumnya. Amin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam meningkatkan pendapatan keluarga pada saat krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha-usaha yang bersifat kreatif, penuh perhitungan. dan berorientasi pasar.
Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah baik, itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja lama, karena kondisi perekonomian terpaksa harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan bekerja atau terkena PHK.
1.2 Tujuan
Dengan demikian tujuan dari pengembangan usaha ini yaitu :
1. Aspek Ekonomi adalah untuk
meningkatkan pendapatan sementara
2. Aspek sosial adalah untuk
membantu Masyarakat dalam mengatasi Pengangguran
3.
Mencari
keuntungan/laba dan memberikan kepuasan bagi pihak konsumen
4.
Menarik
minat konsumen untuk merasakan masakan yang sudah cukup terkenal
5.
Mencapai
target penjualan
6.
Memberikan
inovasi makanan kepada konsumen
7.
Memberikan
alternative makanan tambahan bagi konsumen
8.
Menciptakan
usaha yang sehat dan menciptakan income yang optimal
1.3 Studi Kelayakan dan Anggaran
Dari pengamatan langsung dan dari data jumlah mobil dan sepeda motor yang melakukan parkir di Rumah Makan Ayam Bakar yang sudah cukup terkenal di Yogyakarta dimana rata rata pengunjung setiap hari mencapai lebih dari 100 orang maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ayam Bakar cukup laris dan memasyarakat serta dari segi ekonomi layak untuk dijadikan produk yang akan dipasarkan.
Data tersebut juga ditunjang oleh data dari Rumah Makan Ayam Bakar yang kurang terkenal dari Rumah Makan Ayam Bakar di Yogyakarta dimana setiap hari rata rata menjual lebih dari 50 ekor.
Dengan mengambil Asumsi bahwa usaha Ayam Bakar ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 15 ekor ayam, maka omset yang diharapkan adalah Rp 450.000,-/hari.
Omset tersebut dihitung atas dasar harga Ayam Bakar adalah Rp.30.000,- jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk sejenis dari Ayam Bakar yang sudah terkenal dengan harapan kita mampu menjadi pilihan yang pertama karena dari sisi harga sudah pasti menang.
Keuntungan yang akan diperoleh per ekor dimana faktor biaya dihitung sebagai berikut :
1.
|
Harga ayam hidup
|
Rp 20.000,-/ekor
|
2.
|
Biaya bumbu
|
Rp 2.500,-/ekor
|
3.
|
Biaya tenaga kerja
|
Rp 2000,-/ekor
|
4.
|
Biaya iklan
|
Rp 1000,-/ekor
|
5.
|
Biaya distribusi
|
Rp 26.000,-/ekor
|
Total Biaya : Rp.26.000,-/Ekor
Keuntungan bersih diperoleh dari harga jual sebesar Rp.30.000,- dikurangi Total biaya sebesar Rp.26.000,- dengan demikian didapat Rp.4.000,-/Ekor Ayam.
Dengan demikian Ekspetasi Return on Equity yang akan diperoleh adalah sebesar 15% dihitung dari perbandingan keuntungan dan Modal yang dikeluarkan.
Keuntungan bersih diperoleh dari harga jual sebesar Rp.30.000,- dikurangi Total biaya sebesar Rp.26.000,- dengan demikian didapat Rp.4.000,-/Ekor Ayam.
Dengan demikian Ekspetasi Return on Equity yang akan diperoleh adalah sebesar 15% dihitung dari perbandingan keuntungan dan Modal yang dikeluarkan.
Atau dengan analisis keuangan
dengan contoh lain, misalnya :
- - Gerobak atau etalase : Rp.2.000.000,00
- - Pemanggang ayam : Rp.400.000,00
- - Peralatan masak : Rp.200.000,00
- - Perlengkapan lain (baskom, tempat bumbu) : Rp.100.000,00
Total : Rp.2.700.000,00
Biaya variabel;
Biaya variabel;
- - Ayam (10 ekor x Rp.1.800/ekor x 1 minggu) : Rp.1.260.000,00
- - Bumbu, kecap dan lalapan (Rp.100.000/hari x 1 minggu) : Rp.700.000,00
- - Arang (Rp.23.000/minggu x 1 minggu) : Rp.161.000,00
- - Plastik dan kertas pembungkus (Rp.16.000/mg x 1 minggu) : Rp.112.000,00
- - Listrik : Rp.20.000,00
- - Transportasi per-1 minggu : Rp.70.000,00
Total : Rp.2.323.000,00
Jadi total modal awal Rp.5.023.000,00.
Jadi total modal awal Rp.5.023.000,00.
1.4 Usulan Usaha
Dari studi kelayakan usaha yang telah dilakukan dimana Ekspetasi Return on Equity diharapakan adalah 15 % maka kiranya usaha Ayam Bakar ini layak untuk dipertimbangkan.
Faktor lain yang juga mendukung layaknya usulan usaha ini adalah ketersediaan bahan baku ayam kampung yang cukup melimpah di daerah Yogyakarta dan sekitarnya sehingga ada jaminan terhadap supply stock bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin.
Mudahnya membuat ayam Bakar serta tidak perlu memakai resep yang sulit juga hal yang perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan Produk ini
BAB II
PENGEMBANGAN PRODUK
2.1.Konsep Produk
Seperti telah diketahui bersama ada beberapa jenis masakan Ayam Bakar beberapa diantaranya adalah Ayam Bakar Manis, Ayam Bakar Model Kentucky, dan Ayam Bakar Pedas.
Sedangkan Ayam Bakar yang akan dipasarkan adalah Jenis Ayam Bakar Manis Pedas, hal ini mengingat permintaan yang besar terhadap jenis Ayam Bakar.
Konsep Produk yang kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari konsep yang telah ditawarkan oleh mereka yang memasarkan lebih dulu.
Dengan rasa yang khas, gurih, renyah ,tulangnya lunak, dan terkesan elegan apabila membeli Ayam Bakar ini maka dapat dikatakan Ayam Bakar produk kita adalah produk sejenis yang ada di pasar.
2.2.Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk Ayam Bakar ini agak sulit mengingat bahwa jenis dari masakan Ayam Bakar memiliki karakteristik tersendiri, pasar tersendiri, dan langganan atau customer tersendiri pula, Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara penyajian ataupun cara pendistribusian ke langganan.
Jenis Ayam Bakar model Kentucky mungkin menjadi pilihan apabila diperlukan pengembangan terhadap produk Ayam Bakar mengingat sama-sama menggunakan tepung dan mudah dalam proses membuatnya.
2.3.Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk Ayam Bakar,maka produk ini perlu di uji coba ke para calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya. Uji Coba ini meliputi rasa, kekenyalan, kering dan tidaknya, serta yang tidak kalah penting adalah kebersihannya (higenis).
Diperlukan minimal 15 orang yang berbeda dari tingkat umur, pekerjaan, tingkat pendidikan serta jenis kelaminnya. Dengan demikian kita dapat mengukur kira kira produk ayam Bakar seperti apa yang mereka inginkan.
2.4.Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen konsumen seperti apa maka tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Persiapan produksi akan meliputi beberapa aspek, yang paling utama adalah persiapan SDM, bahan baku utama, bahan baku tambahan, alat pengolah, tempat produksi, serta yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan.
Sumber Daya Manusia dalam aspek produksi sangat penting perannya mengingat produk Ayam Bakar ini sebagian besar atau bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual, untuk itu tenaga yang terampil dalam mengolah Ayam Bakar mutlak diperlukan.
Ketersediaan bahan baku utama yaitu ayam kampung mesti terjaga stock dan jumlahnya, sebab kelangsungan produksi akan terjaga dengan terjaganya stock yang cukup, mengenai bahan baku tambahan berupa bumbu-bumbu dan alat pengolah Ayam Bakar. Walaupun kontribusi terhadap proses produksi relatif kecil namun keberadaannya mutlak diperlukan.
Yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan dariusaha Ayam Bakar ini, sumber ini dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, dari kredit Bank atau dari simpanan pribadi.
Mengingat jumlah dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka sebaiknya sumber pendanaan akan lebih baik dari pribadi, modal yang diperlukan dengan perkiraan omset per hari adalah Rp.450.000,- adalah sekitar Rp.5.000.000,-
Namun apabila dirasa kurang dapat mengajukan permohonan kredit Bank dimana saat ini Bank bnerlomba-lomba memberikan kredit tanpa agunan untuk skala kecil menengah.
BAB III
POSITIONING PRODUK
3.1.Segmentasi Targeting Dan Positioning Produk
Segmentasi produk adalah proses menempatkan konsumen dalam sub kelompok di pasar, sehingga pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi perusahaan. Dengan kata lain segmentasi pasar adalah proses mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen kedalam potensial pelanggan yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari geografi, demografi, psikografi, dan behavior (tingkah laku) untuk Ayam Bakar ini kita akan mengambil segmen variabel psikografi dimana segmen kelas sosial menengah bawah adalah menjadi segmen pasar Ayam Bakar ini.
Setelah kita mampu mengindentifikasi segmen pasar dimana dalam hal ini kita mengambil segmen tingkat sosial, maka selanjutnya segmen tingkat sosial menengah bawah akan menjadi sasaran atau target pemasaran.
Dalam hal positioning produk Ayam Bakar ini akan kita posisikan sebagai produk Ayam Bakar dengan rasa yang sama dengan Ayam Bakar yang sudah terkenal namun harganya terjangkau oleh masyarakat kalangan bawah. Atau dengan kata lain yang lebih simple adalah Ayam Bakar dengan rasa yang enak dan harga murah. Positioning ini mengacu pada teori dimana Positioning produk harus jelas, berbeda, dan memiliki nilai lebih.
BAB IV
MARKETING MIX
4.1.Penentuan Harga
Setelah menentukan Positioning Produk maka langkah yang selanjutnya adalah penjabaran dari Positioning tersebut yaitu dengan Bauran Pemasaran atau yang lebih terkenal adalah Marketing Mix. Marketing Mix untuk Produk konsumsi adalah mengikuti Kaidah kaidah yang ada,dimana dalam hal ini Strategi Penentuan Harga, Produk/Merek, Promosi, dan Tempat Distribusi haruslah betul betul berbeda dari produk yang sudah ada, sehingga dalam hal ini betul betul ada Deferensiasi.
Dalam hal Ayam Bakar dimana Target Konsumen yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah maka Faktor Harga menjadi sangat sensitive,untuk itu dalam menentukan harga betul betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan dapat terjangkau oleh masyarakat bawah. Dan selanjutnya adalah apakah dengan harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung,
4.2.Penentuan Produk/Merek
Penentaun merek produk dapat dilkakukan berdasarkan nama generic dari Produk tersebut, umumnya produk makanan lebih memilih nama dari produk yang dibuat dengan ditambah label tertentu.
Misalnya Ayam Bakar Suharti, Ayam Bakar Maryati, Soto Pak Marto, Soto Sholeh, dan lain sebagainya, label ini sebenarnya justru yang menjadi penguat Citra dari Produk makanan tersebut. Masyarakat akan lebih mengenal Label Makanan dari pada hanya nama Genericnya saja.
Dengan demikian dalam membuat ayam Bakar ini kita tidak boleh memberi nama hanya Ayam Bakar begitu saja, namun harus ada label tertentu dimana label ini menjadi faktor pembeda dari produk lain yang sejenis. Nama untuk Ayam Bakar juga dapat diberikan misalnya asal resep, atau tempat membuatnya atau mungkin juga nama jalan dimana Ayam Bakar ini dibuat.
4.3.Promosi
Dalam melakukan promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu Above The Line (ATL) dan Below the line(BTL).
Promosi Above The line adalah promosi yang menggunakan media Cetak dan media Elektronik dalam hal ini semisal Iklan di TV, Radio, dan Koran/Majalah. Sementara itu Iklan Below the Line adalah iklan yang biasanya langsung bersentuhan dengan Konsumen misalnya adalah Sponsorship dalam event tertentu, demo masak dan lain sebagainya.
Untuk produk Ayam Bakar media promosi yang tepat sebenarnya adalah promosi langsung ke konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa Ayam Bakar tersebut dan diharapkan dapat menjadi media untuk mempromosikan kepada orang lain.
4.4.Distribusi/Tempat Penjualan
Tempat penjualan produk Ayam Bakar ini hendaknya dipilih tempat yang benar-benar strategis, dengan jumlah orang di sekitar tempat penjualan padat. Karena dengan pemilihan tempat yang tepat akan sedikit banyak menimbulkan Efek Buying Signal. Orang yang tadinya belum tahu keberadaan produk kita akan dengan segera tahu, dengan demikian faktor manusia yang biasanya suka mencoba coba hal hal baru akan timbul.
BAB V
UJI PEMASARAN
5.1.Strategi Penjualan
Dalam hal strategi Penjualan akan lebih banyak berkaitan dengan Masalah Distribusi,Penyajian,dan tempat Penjualan. Strategi yang biasanya dianut untuk Pemasaran produk dengan skala kecil,bersifat home industri,berupa makanan biasanya adalah menganut penjualan langsung tanpa perantara,hal ini sangat berlainan sekali dengan Produk produk food maupun Produk non food yang sudah berskala industri menengah atas yang suka atau tidak suka harus menggunakan jasa Distributor untuk memasarkannya.
Namun demikian guna mengantisipasi penjualan mungkin dapat dilakukan dengan cara cara baru dimana kita tidak menunggu Konsumen namun justru kita yang mendatanginya.
Sebagai Kota salah satu tujuan Pariwisata Keberadaan dari Produk ayam Bakar ini sangat unik, tidak banyak Produk seperti ini beredar di luar jogja,untuk itu ,pada saat saat High Season saat liburan mungkin dapat dimanfaatkan sebagai sarana penjualan.
Cara yang kita gunakan adalah dengan pendekatan kepada Tour Leader untuk memasukan Ayam Bakar ini dalam menu makanan atau bisa saja ayam Bakar ini dijadikan Oleh oleh buat peserta Tour.
Cara lain yang juga dapat kita gunakan dalam melakukan penjualan adalah dengan mendatangi instansi instansi pemerintah atau swasta untuk melakukan penjualan lansung,cara ini akan efektif dilakukan pada saat Pegawai pegawai tersebut sehabis gajian.
5.2 Studi Hasil Penjualan
Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus memasang target penjualan.Target penjualan ini bias ditentukan tiap hari,tiap minggu atau tiap bulan.
Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian dalam Prosentase,misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka kita anggap gagal.
Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target terlalu optimis mengingat produk yang kita jual ini masih relatif baru sehingga belum banyak konsumen yang tahu.
BAB VI
PENUTUP
Melakukan usaha dituntut untuk serius
dan fokus, kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah tengah,dan
dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut berupa usaha sampingan. Kegagalan
berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri
kita sendiri,dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu
keharusan.
Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,sementara modal lama kelamaam tersedot habis.
Sudah sewajarnyakita sebagai mahasiswa memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang. Dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,sementara modal lama kelamaam tersedot habis.
Sudah sewajarnyakita sebagai mahasiswa memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang. Dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
Daftar Pustaka
artikelya mantap jiwa..
BalasHapus